Dalam pembuatan kaos terdapat beberapa macam jenis atau tipe jahitan yang sering digunakan dan menjadi standar mutu dari kaos tersebut. Antara lain seperti Jahit Obras, Jahit Rantai, dan Jahit Overdeck. Salah satu jenis jahitan yang paling penting dalam pengerjaan kaos polos adalah jenis jahitan rantai. Diketahui dari namanya, jahitan ini menghasilkan pola jahitan seperti rantai. Jahit rantai biasa digunakan untuk menjahit dari pundak kiri, pundak kanan, dan belakang leher. Jenis jahitan rantai pertama kali dipekenalkan oleh orang china dalam teknik pembuatan kesenian bordir. Teknik jahit rantai ini ditemukan pada hiasan makam kerajaan dalam bentuk sebuah bordiran beralaskan kain sutra.
Seiring berkembangnya zaman dan teknik menjahit kain, teknik jahit rantai ini pun digunakan tidak hanya untuk kesenian bordir pada kain sutera tetapi juga dijadikan sebagai teknik jahit pada kaos polos yang sehari-harinya kita kenakan. Sebenarnya, jahitan ini merupakan salah satu teknik jaitan yang digunakan untuk mempermudah pengerjaan kaos, tetapi untuk saat ini dijadikan salah satu acuan untuk pembuatan kaos yang berkualitas, karena dilihat dari hasilnya cukup rapi dan unik. Untuk jahit rantai ini terdapat kain atau yang disebut ‘bis’ berfungsi sebagai penutup jahitan obrasan pada pundak agar terlihat rapi. Jenis jahitan ‘bis’ ini merupakan turunan dari jahit rantai.
Jahit rantai pada kaos polos ini sangat berguna untuk menjaga kualitas dan keawetan kaos. Karena jika menggunakan jenis jahitan yang sembarangan kaos dapat dengan mudah mengalami kerusakan semisal jahitan yang lepas karena tidak kuat ataupun kaos yang bolong karena jahitan yang terlepas. Kemungkinan terburuk yang bisa terjadi jika jahit rantai pada kaos ini tidak dilakukan dengan baik adalah terpisahnya potongan kaos dari bagian depan, belakang dan kerah leher. Kaos polos yang baik, menggunakan jahit rantai pada bagian pundaknya.